Rabu, 23 Februari 2011

Apa Rasanya Punya 39 Istri dan Hampir 100 Anak?

Guwahati, India (ANTARA News) - Makin tua makin jadi, mungkin sebutan yang tepat bagi Ziona Chana. Laki-laki berusia 66 tahun yang tinggal di kawasan pedalaman timur laut India itu memiliki 39 istri, 94 anak dan 33 cucu --dan masih ingin tambah.

Mereka semua tinggal di bangunan empat lantai dengan 100 kamar di desa pegunungan di negara bagian Mizoram yang berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh, tulis media setempat.

"Saya menikahi 10 perempuan dalam satu tahun," katanya.

Istri-istrinya berbagi tempat tinggal dekat kamar tidur pribadi Ziona dan penduduk setempat mengatakan ia ingin ditemani tujuh atau delapan istri di dekatnya dalam waktu bersamaan.

Anak-anak dan istri-istri mereka serta semua anak mereka tinggal di kamar berbeda dalam satu bangunan namun berbagi dapur yang sama.

Para istrinya bergantian untuk memasak sementara para anak perempuannya membersihkan rumah dan mencuci. Anak-anak laki-laki melakukan pekerjaan luar ruang seperti bertani dan beternak.

Keluarga tersebut, seluruhnya berjumlah 167 orang menghabiskan sekitar 91 kilogram nasi dan lebih dari 59 kilogram kentang sehari. Mereka didukung oleh sumber pendapatan mereka sendiri dan bantuan yang kadang datang dari para pengikut mereka.

"Bahkan hingga hari ini saya siap untuk menambah keluarga saya dan ingin untuk menambah jumlah pernikahan saya," kata Ziona.

"Saya memiliki banyak sekali orang untuk disayangi dan menyayangi saya dan saya menganggap bahwa saya adalah laki-laki yang beruntung."

Ziona bertemu dengan istri tertuanya yang tiga tahun lebih tua darinya saat berusia 17 tahun.

Ia adalah kepala sekte kristen setempat yang disebut sebagai "Chana" yang membolehkan poligami. Sekte tersebut terbentuk pada Juni 1942 dan memiliki anggota sekitar 400 keluarga.
(KR-DLN/H-AK)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Sabtu, 19 Februari 2011

Kuliner Kopi Rasa Nanas Dimintai Masyarakat Lampung Barat

REPUBLIKA.CO.ID,LIWA, LAMPUNG BARAT--Kopi rasa nanas semakin diminati masyarakat Lampung Barat Provinsi Lampung dan menjadi peluang usaha bagi masyarakat setempat. "Adanya kopi rasa nanas itu, semakin memberikan rangsangan terhadap masyarakat untuk mencoba mengembangkan produk kopi baru dan rasa yang unik menjadikannya makin disukai masyarakat," kata Camat Sekincau, Lampung Barat, Hepni, di Sekincau, Rabu.

Dia mengatakan, membuat kopi nanas harus jeli dan telaten. Menurut dia, kopi rasa nanas menjadi produk yang dapat diunggulkan di Lampung Barat dan mampu bersaing dengan produk kopi yang sudah ada. "Saya yakin produk kopi baru ini, mampu bersaing dengan kopi rasa yang sudah ada, sebab dari cara pengolahan hingga rasa yang dihasilkan begitu unik selain itu nikmat, sehingga ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk mengembangkan produk baru kopi ini," kata dia.

Kemudian lanjut dia, masyarakat setempat mulai membudidayakan nanas diarea kebun, sehingga hasil dari tanaman buah tersebut dapat langsung diolah menjadi produk kopi nanas. Lampung Barat di kenal sebagai daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung, sebab setengah dari luas arae lahan di tanami komoditas ini, sehingga kopi menjadi salah satu mata pencarian sebagian besar masyarakat.

Semakin berkembangnya informasi membuat masyarakat berinovasi untuk membuat kreasi produk yang dihasilkan dari bahan baku kopi, dan inovasi produk tersebut melahirkan produk kopi baru yakni kopi rasa nanas. Kopi rasa nanas mulai di kembangkan masyarakat, selain mudah, kopi rasa nanas ini, dapat bersaing dengan produk kopi yang sudah ada di pasaran, sehingga dampaknya nanti akan sangat besar terhadap perekonomian masyarakat.

Efek yang ditimbulkan dari kopi rasa nanas tersebut, masyarakat petani mulai mengembangkan tanaman buah nanas di area kebun kopi, sehingga di harapkan buah nanas yang tumbuh tersebut dapat langsung diolah menjadi produk kopi. Butuh kejelian dari pemerintah untuk membaca peluang yang, salah satunya dengan memfokuskan pengembangan produk kopi yang ada di daerah ini, sehingga kemasan hingga pemasaran dapat difikirkan, yang nantinya dari produk yang dihasilkan tersebut mampu memberikan pendapatan lebih pada masyarakat.

Daerah yang subur di,mana di dalamnya terdapat potensi perkebunan yang berlimpah, dan tak kurang dari 42 ribu Ton pertahun, untuk jenis kopi organik. Data yang diperoleh Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat luas lahan tanaman kopi mencapai 60,347,7 Hektar lebih, dengan hasil kopi kering pertahun mencapai 28,712 Hektar pertahun. Harga kopi rasa nanas di Lampung Barat mencapai Rp50 ribu per kilo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin mengatakan, produk olahan hasil perkebunan di Kabupaten Lampung Barat semakin bervariasi.
"Semakin pintarnya masyarakat Lampung Barat, membuat komoditas perkebunan menghasilkan produk pasar yang dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat, sehingga masyarakat tidak monoton dalam menekuni pertanian saja," kata dia.

Dia menjelaskan, usaha rumahan dalam mengolah produk perkebunan mampu memberikan pendapatan bagi masyarakat. "Dengan kreatifitas yang tinggi, tentunya produk perkebunan di Lampung Barat semakin bervariasi, yang jelas masyarakat harus jeli membaca peluang usaha, dan tetap mempertahankan mutu dan kualitas produk yang dibuat," katanya.
Red: Krisman Purwoko
Sumber: ant

Jumat, 11 Februari 2011

Wah! 3 Bocah Jago TI Beri Kuliah Umum di ITB

Andrian Fauzi - detikinet
Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat tamu istimewa di akhir pekan ini, yakni kedatangan tiga orang bocah yang sudah lihai dengan dunia TI. Namun kehadiran tiga anak jenius tersebut lebih dari sekadar berkunjung, melainkan sembari memberi kuliah umum!

Ketiga bocah tersebut adalah Arrival Dwi Sentosa, pelajar kelas 2 SMPN 48, Bandung, pembuat antivirus Artav. Muhammad Yahya Harlan, siswa kelas 1 SMP Alam Bandung pembuat situs salingsapa.com.

Terakhir, adalah Fahma Waluya Rosmansyah, juara Asia Pasifik ICT Award (APICTA) dan Indonesia ICT Awards (INAICTA) 2010 sekaligus icon Nokia. Fahma sendiri bakal datang bersama dengan Hania, adiknya yang juga turut berperan dalam membuat beberapa game edukasi di ponsel dan komputer.

Ya, Jumat (11/2/2011) ini pukul 15.00 WIB bertempat di aula timur ITB, ketiganya siap membeberkan rahasia dan pengalamannya membuat karya yang luar biasa di usia mereka yang masih belia.

Yusep Rosmansyah, panitia penyelenggara kuliah umum tersebut mengungkapkan bahwa tujuan dari penyelenggaraan kuliah umum ini agar anak-anak tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi tunas muda Indonesia lainnya.

"Mereka masing-masing akan diberi kesempatan untuk menjelaskan inovasi mereka selama 20 menit dan tanya jawab 10 menit," katanya kepada detikINET, Jumat (11/2/2011).

Tak hanya mahasiswa, para dosen dan pakar TI lainnya pun diundang dalam kuliah umum ini. Sehingga para ahli tersebut juga dapat mengukur tingkat kehebatan anak-anak ini.

"Apakah mereka benar-benar sehebat itu? Apakah anak-anak Indonesia sebenarnya lebih banyak lagi yang hebat, tapi kita tidak banyak tahu? Mereka bisa mengukur sendiri kemampuan anak-anak tersebut," jelas Yusep.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut juga sekaligus merupakan peluncuran kelas Juara di SKACI (Sekolah Komputer Aku Cinta Indonesia). SKACI ini yang akan menjadi koordinator pendalaman keilmuan komputer bagi para jagoan komputer cilik ini. Siswa di SKACI adalah anak-anak TK hingga SMA. ( afz / ash )