Rabu, 30 Maret 2011

Usir Plak Gigi dengan Jus Stroberi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Jus buah stroberi dapat mencegah pembentukan plak gigi yang dapat memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, kata peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rahmi Ayu Budi Amalia.
"Kandungan bahan pemanis alami berupa xylitol dan polifenol pada stroberi terbukti mampu mengurangi kolonisasi 'streptococcus mutans' yang bisa menghambat aktivitas enzim sehingga mampu mencegah pembentukan plak," katanya di Yogyakarta, Senin.

Dengan demikian, menurut dia saat memaparkan hasil penelitiannya, konsumsi jus stroberi berpengaruh signifikan dalam menurunkan indeks plak gigi.

Ia mengatakan, secara umum stroberi mengandung nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, dan energi. Mineral potensial yang terkandung didalamnya adalah kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, potassium, selenium, vitamin C, dan asam folat.
"Stroberi juga terbukti memiliki aktivitas antioksidan dua kali lipat lebih tinggi dibanding anggur merah, lima kali lipat dari apel dan pisang, dan sepuluh kali lipat dari semangka," katanya.

Jadi, menurut dia, stroberi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, termasuk mengurangi akumulasi plak gigi sehingga dapat mencegah munculnya penyakit gigi dan mulut.

Ia mengatakan, plak merupakan penyebab utama yang memicu kemunculan penyakit gigi dan mulut, di antaranya karies (gigi berlubang), calculus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), dan periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi).

"Mengingat pembentukan plak merupakan proses yang tidak dapat dihindari, maka mengurangi akumulasi plak menjadi hal yangsangat penting dalam mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Salah satunya dengan mengonsumsi jus stroberi," katanya.

Menurut dia, dengan meminum jus stroberi, rasa asamnya akan merangsang sekresi saliva dalam jumlah tinggi. Akibatnya, saliva menjadi lebih encer dan viskositas saliva pun menjadi lebih rendah.
"Akhirnya, plak gigi dapat dikurangi sehingga munculnya penyakit gigi dan mulut juga dapat dicegah," kata mahasiswi Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.

Minggu, 13 Maret 2011

Keajaiban si Kulit Pisang


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Kulit pisang sering membuat orang jatuh terpeleset saat menginjaknya, sehingga dianggap sebagai sampah yang paling menyebalkan. Padahal sebenarnya kulit pisang punya beragam manfaat, mulai dari mengobati kutil hingga mengkilapkan sepatu.

Salah satu manfaatnya seperti yang pernah ditulis detikHealth adalah memurnikan air. Menurut sebuah penelitian di jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research, kulit pisang bisa menyaring logam berat terutama timbal (Pb) dan tembaga (Cu).

Dalam penelitian tersebut, kulit pisang yang digunakan tidak dimodifikasi melainkan hanya dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air ayng tercemar. Cincangan kulit pisang bisa dugunakan hingga 11 kali tanpa kehilangan kemampuannya untuk menyerap logam berat.

Sementara itu dikutip dari Re-nest.com, Minggu (13/3/2011), masih banyak manfaat lain dari kulit pisang selain untuk memurnikan air. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meredakan nyeri
Minyak nabati yang terkandung dalam kulit pisang punya senyawa tertentu yang berkhasiat sebagai pereda nyeri. Tempelkan kulit pisang yang bersih dan masih segar untuk mengurangi rasa nyeri pada luka bakar atau tergores.

2. Mengatasi gatal
Gatal-gatal akibat gigitan serangga atau alergi ringan bisa diatasi dengan kulit pisang. Caranya cukup dengan menempelkannya di permukaan kulit yang terasa gatal.

3. Mengobati kutil
Kulit pisang diyakini punya aktivitas antivirus, sehingga banyak yang menggunakannya untuk mengusir kutil dari permukaan kulit. Caranya dengan menempelkan kulit pisang, lalu ditahan dengan plester dan dibiarkan hingga sembuh dengan sendirinya.

4. Mempercepat kesembuhan luka
Luka yang sudah mulai kering terasa gatal karena tertutup serpihan kulit mati yang mengeras. Serpihan itu bisa dihilangkan lebih cepat hanya dengan mengoleskan kulit pisang, karena akan bereaksi dengan enzim yang terkandung di dalamnya.

5. Menyuburkan tanah
Tidak hanya untuk campuran kompos, kulit pisang bisa langsung ditimbun begitu saja ke dalam tanah untuk menyuburkan tanaman di sekitarnya. Kulit pisang memiliki kandungan potassium yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

6. Mengkilapkan tanaman hias
Berbagai tanaman hias semacam anthurium, gelombang cinta dan sejenisnya akan lebih menarik jika daunnya tampak hijau mengkilap. Gunakan sisi dalam kulit pisang yang teksturnya lunak untuk memolesnya, maka dedaunan itu akan mengkilap dan lebih tahan lama.

7. Mengkilapkan sepatu
Tidak perlu panik jika suatu saat kehabisan semir sepatu, asalkan ada pisang di lemari es. Kupas biuahnya, lalu gunakan kulitnya untuk memoles sepatu kulit agar tampak mengkilap seperti habis disemir.


(up/ir)

Kamis, 10 Maret 2011

Dijadikan Obat Kanker Payudara


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Herbal Laban Abang memang kalah populer dibandingkan Delima dan Pacar China, meski ketiganya masih berkerabat dalam genus Aglaia. Padahal jika dilihat khasiatnya, Laban Abang sangat potensial dikembangkan menjadi obat kanker payudara.

Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) merupakan tanaman dari genus Aglaia yang mudah ditemukan di daerah beriklim tropis dan subtropis. Persebarannya antara lain meliputi Asia Tenggara, Australia bagian utara dan sebagian besar wilayah di Kepulauan Pasifik.

Dalam tradisi masyarakat Vietnam, Laban Abang pada awalnya dipakai sebagai pestisida atau pengusir hama di sawah. Karena mampu membunuh larva serangga, para ahli menduga tanaman ini memiliki senyawa sitotoksik (pembunuh sel) yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati kanker.

Sejak awal dekade 2000-an, para ahli mulai gencar meneliti tanaman ini dan menemukan senyawa antikanker yang dinamakan Rocaglamid. Senyawa berkhasiat obat ini bisa ditemukan di berbagai bagian tanaman Laban Abang, termasuk batang, daun dan bijinya.

Khasiatnya dalam menghambat pertumbuhan kanker payudara dibuktikan baru-baru ini oleh Kepala laboratorium Teknologi Farmasi dan Medika, Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Agung Eru Wibowo, Msc, Apt dalam sebuah penelitian untuk desertasi doktoralnya.

"Hasil uji menunjukkan ekstrak Rocaglamid dalam daun Laban Abang memberi efek protektif (melindungi) dan kuratif (menyembuhkan) pada tikus yang diberi senyawa pemicu kanker mamae," ungkap Dr Agung usai sidang promosi doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (9/3/2011).

Meski demikian, Dr Agung masih akan melanjutkan penelitian ini sebelum merekomendasikan penggunaannya pada manusia. Ia berharap, uji klinis terbatas serta uji toksisitas kronis untuk melihat efek samping pada pemakaian jangka panjang sudah bisa dilakukan pada 2012.

Harapan untuk mengembangkan Laban Abang sebagai obat kanker payudara bukan hal yang mustahil mengingat beberapa obat kanker awalnya dikembangkan dari herbal. Vincristine dan Vinblastine misalnya, senyawa berkhasiatnya ditemukan pertama kali dalam herbal Tapak Dara (Catharanthus roseus).


(up/ir)