Jumat, 26 November 2010

Pakar : RSBI di Indonesia Sebatas Label

Padang (ANTARA)- Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Padang Prof. Dr. Muri Yusuf, menilai penerapan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di berbagai sekolah di Indonesia hingga kini masih sekedar label saja tanpa diikuti pembenahan intensif khususnya dari segi kurikulum.

"RSBI itu masih sekedar label internasional saja, hanya sekedar menggunakan Bahasa Inggris dalam pembelajarannya namun tidak diikuti pembenahan bidang lainnya seperti kurikulum dan sarananya," kata Prof. Muri Yusuf, M.Pd, yang juga pakar evaluasi pendidikan, di Padang, Kamis.

Menurut dia, idealnya pemerintah Indonesia tidak sekedar menerapkan RSBI saja, namun secara penuh harus mengerti konsepnya terutama terkait penerapan kurikulum internasionalnya bukan sekedar mengadopsinya saja.

Berdasarkan evaluasinya, RSBI pada sejumlah lembaga pendidikan tingkat atas di Indonesia masih belum sepenuhnya berstandar internasional, terutama belum adanya analisis yang jelas tentang bagaimana kurikulum internasional itu.

Seharusnya menurut dia, butuh kajian dan analisis yang jelas tentang standar intenasional yang dimaksud baru menerapkannya pada tingkat sekolah itu.

Satu sasarannya menurut Muri adalah lulusan SMA tersebut mampu menembuh sejumlah perguruan tinggi di luar negeri sehingga siswa Indonesia bisa berkiprah secara internasional.

Selain itu, standar nasional yang diterapkan di Indonesia saja, katanya, masih banyak yang belum merata dan butuh pembenahan terutama dari segi standar dan proses belajar mengajarnya.

"Untuk mencapai sekolah yang berstandar nasional saja, kita masih butuh kerja keras, apalagi yang internasional," katanya.

Sehubungan dengan hal tersebut, menurutnya pemerintah mutlak harus lebih berbenah terkait kurikulum internasional yang harus diterapkan, fasilitas dan sarana belajar mengajar serta sumber daya pendidiknya meliputi penguasaan bahasa dan kompetensinya tentang disiplin ilmu tertentu.

"Jadi RSBI itu tidak sekedar proses belajar dengan menggunakan Bahasa Inggris saja, secara keseluruhan mengerti penerapan kurikulum internasional itu," katanya.

Kota Padang, Sumbar hingga kini telah memiliki tiga unit sekolah RSBI yakni, SMA 1, SMA 10 dan SMA 3.

Khusus pendanaan Dinas Pendidikan Sumatera Barat, pada tahun 2011 akan mengusulkan anggaran pendidikan khusus untuk sebesar Rp17,257 Miliar.
DIKUTIP DARI BERITA ANTARA

Tidak ada komentar: